
Memilih bibit babi unggul adalah langkah awal paling krusial dalam usaha peternakan. Bibit yang sehat dan berkualitas tinggi akan tumbuh lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit, serta menghasilkan keturunan yang produktif. Sebaliknya, kesalahan dalam memilih bibit dapat mengakibatkan pertumbuhan lambat, tingginya angka kematian, dan kerugian finansial. Karena itu, penting bagi peternak baru maupun berpengalaman untuk memahami ciri-ciri bibit unggul.
Bibit babi yang baik biasanya memiliki penampilan fisik yang proporsional. Perhatikan bentuk tubuhnya: punggung lurus, kaki kokoh, mata cerah, bulu halus, dan kulit bersih tanpa luka atau infeksi. Pilih bibit yang aktif bergerak, lincah, dan memiliki nafsu makan tinggi — ini menandakan kondisi kesehatan yang prima. Pastikan juga bobot tubuh sesuai dengan umurnya. Bibit yang terlalu kecil dari standar umurnya berpotensi tumbuh lambat di kemudian hari.
Selain pemeriksaan fisik, penting juga melihat asal-usul atau silsilah induk bibit. Bibit dari indukan yang produktif, sehat, dan bebas penyakit genetik memiliki peluang keberhasilan lebih tinggi. Tanyakan kepada penjual atau peternak asal mengenai riwayat pertumbuhan, vaksinasi, serta catatan kesehatan bibit. Sebaiknya membeli dari peternak terpercaya atau lembaga pembibitan resmi agar kualitas terjamin dan risiko kerugian lebih kecil.
Terakhir, perhatikan aspek adaptasi bibit terhadap lingkungan baru. Setelah dibeli, bibit harus melalui masa karantina selama 1–2 minggu untuk memantau kondisi kesehatannya. Selama masa ini, beri pakan bergizi dan jaga lingkungan tetap bersih serta nyaman. Dengan memilih bibit yang unggul sejak awal, proses penggemukan akan berjalan lebih cepat, efisien, dan menghasilkan keuntungan maksimal.